Arsip | PENDIDIKAN RSS feed for this section

SMP NEGERI 2 CIBADAK KERURANGAN GURU

20 Feb

MPRI PERS Edisi 10 12 s/d 19 Pebruari 2013

SMP Negeri 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Kekurangan Guru

Sesuai Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. melalui pendidikan, setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warganegara yang menyadari dan merealisasikan hak dan kewajibannya. Pendidikan juga merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.

Pada saat ini SMP Negeri 2 Cibadak, Kabupaten Sukabumi kekurangan Guru dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada para murid; demikian tutur Ibu Entin sebagai GURU PEMBIMBING KONSELING (BP/BK) SMP NEGERI 2 CIBADAK Kabupaten Sukabumi.

SMP NEGERI 2 CIBADAK, KABUPATEN SUKABUMI

SMP NEGERI 2 CIBADAK, KABUPATEN SUKABUMI

Dalam hal ini Pemeritah Daerah perlu memberikan perhatian khusus kepada SMP Negeri 2 Cibadak untuk memecahka masalah Kekurantgan Guru tersebut dan tidak menutup kemungkinan hal serupa dialami juga oleh sekolah-sekolah lainnya yang berada di Cibadak dan sekitarnya.

Ibu Entin pun selain bicara soal dunia Pendidikan, Perekonomi para Guru pun harus dibangun melalui pengembangan Koperasi di SPM NEGERI2 Cibadak.  Koperasi Sekolah diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan peningkatan kesejateraan para Guru dan semua Anggota yang tergabung dalam Koperasi tersebut.

Berikut ini adalah Pengertian dan Definisi Pendidikan

wisuda_by_zepdeer
  • Prof. Dr. Prayitno, M.Sc., Ed – Pendidikan adalah upaya memuliakan kemanusiaan manusia, tujuan pendidikan sepenuhnya mengacu kepada seluruh komponen harkat dan martabat manusia (HMM)
  • John Dewey – Pendidikan merupakan alat pelanjuta kehidupan sosial (social continuity of life)
  • Doni Koesoema A – Pendidikan adalah sebuah konsep yang sangat abstrak, yang tidak dapat emmiliki tujuan – tujuan pendidikan dalam dirinya sendiri.
  • Sir Francis Beacon – Pendidikan bukanlah tujuan akhir untuk mencetak generasi ilmuan yang mengenal ilmu dengan cara meniru sistem tradisional yang telah ada.
  • Profesor Gurrey – Pendidikan adalah untuk menggali dan mengambil segala seni dan pengetahuan yang amat luas,Pendidikan ialah proses mengeluarkan manusia yang mempunyai kebudayaan dan pengetahuan yang luas.
  • W.O.I Smith – Pendidikan adalah suatu proses menyampaikan segala anasir- anasir kehidupan suatu masyarakat kepada generasi mudanya bagi melanjutkan warisan anasir-anasir itu agar dapat dipertinggikan dan disampaikan pula kepada generasi lain.
  • Prof. Dr. Imam Barnadib – Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Secara teoritis pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti menyerahkan atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilandan lain sebagainya kepada orang lain, dengan menggunakan cara – cara tertentu sehingga ilmu – ilmu tersebut bisa menjadi milik orang lain.
Lain halnya mendidik, bahwa mendidik tidak hanya cukup dengan hany memberikan ilmu pengetahuan ataupun keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak didik nilai – nilai dan norma – norma susila yang tinggi dan luhur.
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada mengajar. Mengajar hanyalah alat atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus mempunyai tujuan dan nilai–nilai yang tinggi.
Copyright http://www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia

Penulis: * Ade Abdul.R, Rafik Utama

Wow, 50 Kampus dan 100 Sekolah di Bali Terkoneksi Wi-Fi

12 Feb

Republika Sabtu, 09 Februari 2013, 06:49 WIB

anak-dan-internet-ilustrasi-_120119133145-877

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Para mahasiswa dan pelajar di Bali akan semakin mudah mengakses internet dengan jaringan berkecepatan 20 Mbps. Hal itu merupakan layanan yang diberikan provider Telkomsel bagi pelanggannya, melalui layanan FlashZone dan Indonesia Digital School (Indischool).

“Kami berupaya mendukung pemerintah dalam menyediakan layanan internet berkualitas bagi kalangan kampus dan sekolah seiring komitmen kami untuk menjadikan Bali sebagai Broadband Island,” kata Head of Sales & Customer Care Telkomsel Regional Bali Nusra, Hasan Kurdi.

Hasan menyebutkan, saat ini akses layanan internet merupakan kebutuhan dasar bagi generasi muda Indonesia. Dengan didukung penuh oleh Telkom sebagai penyedia jaringan WiFi, Telkomsel secara konsisten terus berupaya memenuhi tingginya animo generasi muda terhadap akses layanan mobile internet berkualitas dengan harga terjangkau.

Melalui penggelaran 100 titik WiFi FlashZone di kampus serta 1.000 WiFi Indischool di sekolah, kata Hasan, layanan internet akan semakin mudah diakses.

Akses FlashZone di kampus juga sudah dapat dinikmati seluruh pelanggan Telkomsel yang ada di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Untuk mendapatkan akses WiFi gratis menggunakan FlashZone, mahasiswa dan civitas akademika di kampus cukup mengakses *363*601# guna mendapatkan password yang dikirimkan melalui SMS.

Selanjutnya pelanggan melakukan koneksi WiFi dari ponsel, komputer tablet, atau laptop dengan jaringan FlashZone. Setelah proses aktivasi berhasil dilakukan, FlashZone sudah dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti download/upload, transfer file, social media, dan akses informasi bermanfaat lainnya.

Pelanggan dapat menikmati internetan gratis selama tiga jam pertama melalui akses WiFi FlashZone. Selanjutnya, pelanggan bisa membeli paket FlashZone dengan harga yang sesuai dengan kemampuan, mulai dari Rp 2.000 per jam sampai dengan Rp 5.000 per hari.

Hasan menyebutkan, tersedia pula paket mingguan mulai dari Rp 10.000 sampai dengan Rp 25.000, serta paket bulanan mulai dari Rp 25.000 sampai dengan Rp 50.000.

Reporter : aas
Redaktur : Damanhuri Zuhri

Penjual Kresek Itu Raih Gelar Doktor

12 Feb

Republika Online Rabu, 06 Februari 2013, 16:25 WIB

universitas-negeri-surabaya-_130206114515-760

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA–“Pak Sutejo ini orang hebat. Buku-buku karya dia saya rekomendasikan untuk dijadikan refrensi mahasiswa di manapun. Tidak hanya mahasiswa S1, tapi S2 dan S3 juga,” kata guru besar emeritus sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta Prof Dr Soediro Satoto.

Dr Sutejo adalah Pembantu Ketua I STKIP PGRI Ponorogo yang dikukuhkan sebagai doktor sastra di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu. Akademisi yang telah menghasilkan 20 buku dan ratusan artikel itu menyusun disertasi berjudul “Trilogi Novel Syaikh Siti Jenar Karya Agus Sunyoto (Kajian Etnosufistik)”.

Kalau saat ini karya-karya dan peran Sutejo dikagumi karena kualitasnya, termasuk prestasinya karena telah belasan kali memenangkan lomba penulisan buku dan karya ilmiah tingkat nasional, sebetulnya bukan perjalanan mudah dan instan.

Pencapaiannya hingga bergelar doktor adalah buah dari proses panjang dari keuletan. Kalau karena prestasinya di bidang kepenulisan ia bisa diundang ke istana dan bertemua Presiden BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri juga perkara mudah.

Semua itu ia raih bukan berbekal kecerdasan yang dibawanya sejak lahir. Ia terlahir sebagai anak yang biasa-biasa saja, mulai dari SD hingga menyelesaikan S1. Bahkan ketika awal perkuliahan ia mengikuti tes intelejensi (IQ), kemudian divonis oleh si “psikolog” kampus hanya akan mampu menyelesaikan S1.

Itupun akan sulit diselesaikan dalam waktu empat tahun. Sementara temannya diprediksi akan mampu menempuh hingga S3 dengan bekal intelijensi yang tinggi.

“Hasil tes intelejensi itu justru memantik dendam tak berkesudahan agar prediksi si psikolog itu tidak terbukti. Satu yang terbukti dari prediksi itu, yakni saya benar-benar tidak mampu menyelesaikan S1 dalam waktu empat tahun. Saya molor satu semester. Prediksi yang lain tidak terbukti karena saya bisa menyelesaikan S3. Ini menjadi motivasi bahwa keuletan akan mengalahkan segalanya untuk mencapai sukses, seperti apapun ‘basic’ kita,” ucap lulusan IKIP Malang ini.

Banyaknya karya tulis yang ia hasilkan adalah buah dari istiqomahnya dia dalam menjaga semangat untuk menghasilkan tulisan lewat pembacaan teks maupun alam. “Ini juga dimaknainya sebagai menjalankan amanah agama agar kita membaca ayat-ayat Tuhan tidak saja yang termaktub dalam kitab suci, tapi juga di alam”.

Buah lainnya adalah, kini lelaki berkumis tipis dengan tiga anak ini menjadi pembicara publik dalam seminar-seminar pendidikan, sastra maupun motivasi. Tidak saja di lingkup Jawa Timur, tapi juga nasional, seperti di Universitas Paramadina Jakarta.

Tapi siapa sangka bahwa si doktor ini dulunya adalah seorang penjual plastik kresek dan emping melinjo. “Iya, hidup saya dari kecil ditempa dalam kemiskinan. Tapi kondisi ekonomi orang tua yang seperti itu menjadikan saya terbiasa hidup dalam tekanan dan harus bekerja keras. Waktu kecil saya biasa menggembala kambing atau membantu ibu jualan di pasar,” paparnya.

Ia berjualan plastik kresek dan emping melinjo waktu kuliah di Malang. Ketika orang tuanya terpaksa merelakan ia menuntut ilmu di IKIP Malang, sekarang Universitas Negeri Malang (UM), Sutejo juga masih berjibaku dengan kesusahan hidup.

Berjualan plastik kresek dan emping mlinjo adalah cara ia bisa menyambung hidup dan biaya kuliah. Tak heran jika hampir semua pedagang di pasar-pasar di kawasan Betek, Malang, kenal dengannya.

Pembawaannya yang supel dan suka melucu membuat ia sangat mudah diterima di lingkungan pedagang kecil. Dengan sepeda jengky tua, ia bawa plastik kresek dan emping mlinjo itu ke pasar-pasar, termasuk ke dosen-dosennya.

Pengalaman seperti itu mengajarkan pada Sutejo tentang keuletan menjalani hidup. Ia mengaku beruntung karena orang tuanya mengajarkan dia agar hidup tidak berleha-leha.
Sebetulnya orang tua Sutejo, Sansaimun dengan Mutirah tidak membolehkannya kuliah karena tidak adanya biaya.

“Tapi saya nekad. Karena itu saya harus bisa hidup mandiri selama kuliah. Perjuangan dengan berlelah-lelah itu justru akan menjadi kenangan indah setelah kita menapaki pencapaian-pencapaian,” tutur lelaki yang juga praktisi hipnoterapi ini.

Ia bercerita, suatu ketika seorang guru besar yang juga rekannya merenung hingga sekian lama. Tiba-tiba si professor berkata, “Tejo, kamu enak ya, ada yang bisa dibanggakan!

Sementara saya, apa yang bisa saya banggakan? Kalau secara akademis dan ekonomi saya berhasil, saya tidak bisa bangga karena semua fasilitas dari orang tua tersedia dari lahir. Sementara Tejo, yang hidup dalam kesusahan bisa berprestasi seperti sekarang justru sangat membanggakan”.

Pernyataan si profesor itu terlontar ketika tahu bagaimana kehidupan masa kecil hingga kuliah Sutejo yang penuh dengan kesusahan dan perjuangan. Hidup susah di masa kecil menyebabkan ia harus menggembala kambing di sela-sela sekolah.

Ketika orang tuanya beralih pekerjaan dari buruh tani menjadi penjual sayur di pasar dekat terminal, ia banyak menimba kesadaran bagaiman kerasnya hidup di dunia terminal. Beruntung, lelaki yang di masa kecil sering berkelahi karena dihina sebagai anak miskin itu sempt menimba ilmu di pesantren di Ponorogo.

Dalam hal aktivitas menulis, tak jarang tulisannya di media lokal bersentuhan langsung dengan kegundahan masyarakat kalangan bawah. Suatu ketika ia didatangi perempuan sopir truk yang ternyata merupakan pembaca tulisan motivasi Sutejo di media lokal.

“Saya memang mendisiplinkan diri untuk tidak pernah berhenti menulis. Termasuk hal-hal kecil, tapi bisa menggugah seseorang untuk bangkit dan terus semangat menjalani hidup,” ujarnya.

Tulisan-tulisan itu kemudian dikumpulkan dan diterbitkan menjadi buku setebal 916 halaman dengan judul “Senarai Pemikiran Sutejo; Menyisir Untaian Kata Menemukan Dawai Makna”.
Lulus dramatis

Perjalanan Sutejo dalam menyelesaikan studi doktornya boleh dibilang super dramatik. Pada Januari 2012, dia baru tahui jika ada pembatasan studi S3 pada semester 12. Padahal ketika itu ia belum melakukan kegiatan awal seminar proposal.

“Artinya, dalam waktu satu semester saya harus menyelesaikan empat tahapan penting, yakni ujian proposal disertasi, ujian kualifikasi, ujian kelayakan dan ujian tertutup. Nantinya akan diakhiri dengan ujian terbuka,” paparnya.

Molornya studi Sutejo karena lebih banyak aktif menghadiri undangan seminar di berbagai tempat, termasuk kesibukan mengajar di kampusnya yang tidak bisa ditinggalkan.
Apalagi, untuk desertasinya beberapa kali ia harus berganti judul dan beberapa kali pula harus ganti teori yang dipergunakan sebagai landasan teoritik penulisan desertasinya.

Ketika promotor utama Prof Dr Setya Yuwana mendesaknya untuk segera menyelesaikan desertasi maka proses karya ilmiah lewat penelitian itu ia rampungkan dalam waktu sangat singkat, tidak sampai satu semester.

Salah satu dosen penguji dari luar Unesa Prof Dr Soediro Satoto memuji disertasi Dr Sutejo karena mampu memadukan berbagai cabang keilmuan dengan menggunakan pendekatan yang baru, yakni etnosufistik.

“Dalam disertasi harusnya seperti karya Pak Tejo ini, yakni ada penemuan baru, seperti etnosufistik. Disertasi ini tidak hanya berbicara hal-hal yang sudah ada. Metode etnosufistik ini merupakan pendekatan yang integratif antara sufisme dengan etnografi untuk melihat hal-hal yang berkaitan dengan sastra,” kata guru besar emeritus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini.

Menurut dia, kajian tentang sufisme yang dikaitkan dengan etnografi ini tergolong kajian berat, namun Sutejo mampu melakukan karena dianggapnya sekaligus sebagai pelaku dari dua aspek penelitian tersebut. Karenanya dalam disertasi ini wajar kalau bahasannya sangat detil.

“Tujuan pendidikan itu kan bukan hanya pengetahuan. Ada pengetahuan, pemahaman kemudian pengamalan,” katanya.
Redaktur : Taufik Rachman

Sumber : antara

UGM, Kampus Nomor Satu Indonesia

12 Feb

Republika Online Kamis, 20 Desember 2012, 07:49 WIB

ugm-_121220074837-685

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — 19 Desember kemarin adalah hari jadi (dies natalis) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ke-63. Sebagai universitas terbesar di Indonesia, inilah beberapa fakta tentang UGM yang berhasil dihimpun ROL:

  1. Merupakan kampus nomor satu di Indonesia berdasarkan penilaian Webometrics (www.webometrics.info) dengan menduduki peringkat 381 dunia, mengalahkan Universitas Indonesia yang menempati peringkat kedua di Indonesia (508 dunia) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menempati peringkat ketiga (569 dunia).
  2. Merupakan universitas dengan Sistem Penjaminan Mutu terbaik di ASEAN bersama dengan Universitas Nasional Singapura (NUS) dan Universitas Chulalongkorn University (Thailand).
  3. Resmi berdiri pada 19 Desember 1949, atau empat tahun setelah kemerdekaan RI. Diresmikan oleh Presiden Soekarno sebagai cara untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia mampu bangkit meskipun sudah diserang Belanda pada 19 Desember 1948, atau tepat setahun sebelum peresmian UGM.
  4. Didirikan oleh para cendekiawan yang sekaligus juga pejuang kemerdekaan seperti Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M. Sardjito.

Redaktur : Fernan Rahadi

Ini Dia 30 Perguruan Tinggi Terkemuka di Indonesia

12 Feb

Republika Online. Selasa, 05 Februari 2013, 17:21 WIB

kampus-ugm-_110727191650-881

REPUBLIKA.CO.ID,

Ini Daftar 30 Perguruan Tinggi di Indonesia 

JAKARTA–Universitas Gadjah Mada berada pada peringkat pertama perguruan tinggi terkemuka versi 4ICU.org. Pada daftar yang dirilis Januari 2013, peringkat kedua diduduki ITB dan disusul ITB.

Di tingkat Asia, Universitas Gadjah Mada menempati peringkat 53 dalam daftar 100. Pada ‘Top 100 Universities and College in Asia’ hanya tiga universitas di Indonesia yang masuk daftar, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) pada posisi 53, Institut Teknologi Bandung (ITB) 69, dan Universitas Indonesia (UI) 84.

Berikut daftar 30 perguruan tinggi top di Indonesia versi 4ICU.org:

1. Universitas Gadjah Mada, 
2. Institut Teknologi Bandung,
3. Universitas Indonesia,
4. Universitas Brawijaya,
5. Universitas Gunadarma,
6. Institut Pertanian Bogor,
7. Universitas Diponegoro,
8. Universitas 11 Maret,
9. Universitas Pendidikan Indonesia
10. Institut Teknologi Sepuluh November,
11. Universitas Mercu Buana
12. Universitas Airlangga,
13. Universitas Padjajaran,
14. Universitas Islam Indonesia
15. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
16. Universitas Bina Nusantara
17. Universitas Sumatera Utara
18. Universitas Negeri Malang
19. Universitas Muhammadiyah Malang
20. Universitas Sriwijaya
21. Universitas Negeri Yogyakarta
22. Universitas Hasanuddin
23. Universitas Komputer Indonesia
24. Univesitas Kristen Petra
25. Universitas Udayana
26. Universitas Atma Jaya Jakarta
27. Universitas Ahmad Dahlan
28. Universitas Negeri Semarang
29. Universitas Lampung
30. Universitas Surabaya

Redaktur : Taufik Rachman

SEGERA DAFTARKAN DIRI KE KURSUS GRATIS DI CIBADAK

10 Feb

KURSUS GRATIS DALAM BIDANG

Saat ini Pendidikan Gratis ini telah operational – Jangan Terlambat

Segera ambil Tindakan demi Masa Depan yang Lebih Baik

  • Tata Rias Rambut Profesional
  • Makeup / Rias Pengantin
  • Bahasa Inggris
  •  Percetakan / Sablon
  • Komputer
  • Musik Komersial
  • Mengemudi
  • Menjahit

Alamat Lembaga Keterampilan Gratis

GREZZ OCTOPUSSY INTERNATIONAL 

School of Hair Dressing & Life Skill

Address:

Jl. Bojong Setra No. 1, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Phone: (0266) 531-846, 0857-2071-3234

Bagi masyarakat yang berminat untuk mengikuti Kursus Gratis tersebut diatas silahkan menghubungi Sekretariat Pendaftaran dengan mengunjungi alamat diatas.

PAUD TAK MILIKI SARANA BANGUNAN SEKOLAH

10 Jan

Edisi No. 9 Tanggal 22 – 31 Oktober 2012

Hal-2 768

sd panginuman bw

MPRI TGLBLD*- Pendidi kan adalah usaha sadar  untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif me ngembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengendalian diri kepribadian, serta kete rampilan yang diperlukan dirinya, pendidikan nasional adalah keseluruhan kompo nen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, diantaranya Prog ram Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak Kana (TK), Sekolah Dasar (SD) dan selanjutnya, peserta didik adalah anggota masya rakat yang berusaha menge mbangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, tenaga pendidik adalah ang gota masyarakat yang meng abdikan diri untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan didalam menyelenggarakan pendidikan. Program Pendi dikan Usia Dini (PAUD) dikabupaten sukabumi hampir disemua desa dan kecamatan mengenai sarana prasarana bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)  belum me miliki bangunan yang layak untuk di pergunakan. Prog ram PAUD didesa tegal buleud kecamatan tegalbu leud jumlah kelompok PAUD berjumalah 40 kelompok, sedangkan 24 kelompok lagi belum memiliki sara dan prasarana gedung sekolah dan salah satunya kelompok PAUD MAWAR 5 terletak di kampung Cimindi Desa Bu niasih Kecamatan Tegalbu leud, yang dikelola Ibu Imat Sri Mulyani SPD, dan ke lompok PAUD yang di kelola oleh Pos Yandu Hibrida 8. Yang dipimpin oleh Sdr. Pupu Saripudin selaku Kades Te galbuleud dirinya sangat peduli kepada dunia pendi dikan yang berada ditingkat desa pedalaman pada khu sunya program PAUD sangat kami mendukung saesuai kemapuan batas batas kema puan kami agar anak didiknya untuk mampuh masuk keje njang pendidikan berikutnya. Kendala mengajar mengajar yang sangat prihatin dan perlu mendapatkan perhatian dari semua lapisan masyarakat masih banyak kelompok PAUD belum memiliki sara dan parasarana alat peraga pendidikan dan bangunan sekolah PAUD, dan ada juga cara pelaksanaan proses mengajarnya masih menum pang dilokasi lain misal dise kolah Madrasah Ibtidaiyah dan ditempat Pos Yandu atau di tempat gedung PKK dan kalau di madrasah   biasa nya di laksanakan  mengajarnya  pagi sampai dengan pukul 13.00.Wib dipergunakan sa ma PAUD, dari pukul 13.30.Wib baru diperguna kan sama anak anak madrasah. hal ini yang harus mendapat kan perhatian dari pemerintah pemda sukabumi yang mem bidangi dunia pendidikan harapan Ibu Imat Sri Mulyani SPD yang dirinya ingin ketemu Bupati Sukabumi. penelusuran berikut nya yaitu Sekolah Madrasah Ibtidaiyah puncak kadongdong yang baru mempunyai 1 lokal ruangan sekolah jumlah siswa nya hampir 80 orang lebih itu terdiri dari mulai dari klas 1 sampai dengan kelas 6 proses belajarnya dilaksana kan pada 1 lokal bangunan tenaga pendidik 4 guru yang dipimpin Bapak Devi Irawan selaku kepala sekolah, di sekolah ini yang di utamaka pelajaran agama. ini sangat penting sekali untuk membina budi pekerti akhlak penerus  bangsa agar  dilandasi deng an keimanan dan  jangan sampai para pemimpin kelak nanti tidak memiliki landasan kerohanian dan keimana agar teciptanya suatu pemerin tahan yang berkeadilan repeh rapih lohjinawi.(Rahmat, Rafik)

SURAT KABAR UMUM MEDIA PEMBAURAN RAKYAT INDONESIA PENERBIT : DPP LSM KOMPOR INDONESIA SUKABUMI JABAR  SKPO KESBANGPOL NO.220/23/HAL-KL/11/VI/2009, AKTA NOTARIS : 03.07.03/2011, NPWP : 31.310.426.7405.000 NOMOR REKENING : 0015252723100 BANK BJB KCP CISAAT A/N DPP LSM KOMPOR INDONESIA, KANTOR REDAKSI : JL PERINTIS KEMERDEKAAN  RT/RW: 01/24 PERUM NEGLASARI KELURAHAN CIBADAK KECAMATAN CIBADAK, KABUPATEN SUKABUMI, Email: redaksi.mprijb@gmail.com (Khusus Intern Redaksi), berita.mprijb@gmial.com (Khusus Berita Masuk ke Redaksi dari Wartawan), lsmkompor@gmail.com (Khusus Blog)  Tel : 085624610161, 081288378909. Pimpinan Umum/ PemRed : E. Moch Herman Syah AR. Pimpinanan Usaha : Asep Dedi. Keuangan : Ernest Lesmana. Sekretaris Redaksi : Yoppy Yusup. Manejer Sirkulasi : Rapik Utama.  Staf Redaksi : Rahmat Lesmana . Humas : Deni Irsan Arif. Desainer Grafis Layout : Sendy  Ocend. Dewan Redaksi : EmSyah, Adji Cakradewa, Yoppy Yusup.,B.Sc. Wartawan : EmSyah,  Asep Dedi,  Ernest Lesmana, Rahmat Lesamana, Iwan Ruswandi, Deni Irsan Arif, Rapik Utama, Cecep Luthfie. AR, Asep Setiawan, Dobra Kuswara, Krisna Suprihat, Yadi Mulyadi, Ayi Suherman, Wahyu Suryana, Wildansyah, Dayat,  Ferdiansyah, WW. Wardana, Aceng Musafa, Apud, Bambang, MD. Afandi, Ayi Purnama,Ma’mun, Handa Hadianto,Andri Priatna, .Kabiro Kab Sukabumi : Yadi Mulyadi, Kabiro Kota Sukabumi : Krisna Sprihat, Kabiro Cianjur : Aceng Musafa.,SH.. Kabiro Kab Bogor : H. Topik, Raga Sasmita, Kabiro Bekasi : Maksum. Kabiro Tasikmalaya : Mulyadi, Agus. Kabiro Indramayu : Karsita. Kabiro Cirebon : Nanto. Kabiro Garut : Yayat, Mutaqin. Kabiro Karawang : Ust. Darjan Kabiro Subang : Durakim S.Pd, Tabroni, U. Darjan Kabiro Tanggerang Raya : Wawan Windu Wardana, Karyana, Alfi, Roby, Ko Yayan, Rega. Kabiro Pandeglang : Agus. Kabiro Serang : Yana.